Follow Instagram Channel! Follow Instagram

Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar Mengadakan Mengadili Tujuh Penjahat, Dua di Antaranya Dieksekusi Secara Publik

Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar Mengadakan Mengadili Tujuh Penjahat, Dua di Antaranya Dieksekusi Secara Publik

VIDEO REKAMAN : Klik Disini (Putar Video)

Myanmar Gelar Sidang Terbuka, Dua Terdakwa Dihukum Mati di Depan Publik Mubang, Myanmar – 26 September 2025 Sebuah peristiwa penting terjadi di Kabupaten Mubang, Myanmar, pada Jumat pagi, 26 September 2025, saat otoritas lokal yang berada di bawah kendali Tentara Aliansi Demokrasi Nasional (NDAA) mengadakan pertemuan umum yang jarang terjadi. 

Dalam lapangan terbuka tersebut, tujuh orang ditipu diadili atas kejahatan serius, dan dua di antaranya dijatuhi hukuman mati serta langsung dieksekusi di hadapan publik. 

Sidang dimulai pukul 08.00 pagi di Lapangan Empat Perlindungan, yang disulap menjadi lokasi pengadilan terbuka. Proses hukum ini dipimpin oleh Li Shiming, seorang pejabat tinggi di struktur pengadilan wilayah administratif khusus. 

Proses ini menjadi perhatian besar, mengingat keterlibatan sejumlah tokoh hukum dan militer yang hadir dalam sidang tersebut. Beberapa pejabat penting yang duduk dalam majelis konferensi antara lain Zhao Jiade, yang menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung serta anggota alternatif dalam Struktur politik partai lokal; Yang Wenxiang, Wakil Ketua Pengadilan Daerah; dua hakim dari Kabupaten Mubang, yaitu Yang Wenliang dan Chen Laozhao; serta Letnan Kolonel Yang Wenen dari Brigade ke-311 pasukan keamanan NDAA. 

Yang membuat peristiwa ini semakin mencolok adalah besarnya perhatian publik. Ratusan orang meadati lokasi konferensi, terdiri dari pejabat pemerintahan, mahasiswa, warga sipil, anggota militer, hingga pegawai kehakiman. 

Pengadilan dilakukan secara terbuka sebagai bentuk penguatan terhadap sistem hukum yang berlaku di wilayah tersebut dan sekaligus menjadi pesan tegas terhadap pelanggaran hukum berat. Meski tidak diungkapkan secara rinci kejahatan yang dilakukan pada para penipu, eksekusi terhadap dua orang menunjukkan bahwa pelanggaran yang dilakukan dianggap berat dan tidak bisa ditoleransi oleh pihak yang berwenang. 

Langkah ini juga mempertegas pendekatan keras NDAA dalam menjaga perdamaian di wilayah yang mereka kendalikan. Sidang terbuka ini menandai salah satu dari sedikit momen di mana proses hukum dilakukan secara langsung di hadapan masyarakat luas di wilayah konflik seperti Myanmar. Hal ini sekaligus mencerminkan situasi hukum dan keamanan yang masih dinamis serta penuh tantangan di negara tersebut.


Rate this article

Getting Info...

Cookies Consent

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website.

Cookies Policy

We employ the use of cookies. By accessing Plus UI, you agreed to use cookies in agreement with the Plus UI's Privacy Policy.

Most interactive websites use cookies to let us retrieve the user’s details for each visit. Cookies are used by our website to enable the functionality of certain areas to make it easier for people visiting our website. Some of our affiliate/advertising partners may also use cookies.